Saturday, April 1, 2017

BALADA SWANDARU GENI - Sebuah Perjalanan - Sisipan -


Mohon ijin sisipan sekedhap poro kadhang…mulai hari selanjutnya, Swandaru memasuki tahap introspeksi diri yang dalam. Layaknya manusia pada umumnya, sebuah penyesalan yang dalam bisa membuat/ memungkinkan berubahnya sikap, sifat atau watak seseorang secara drastis.

Meskipun pada dasarnya Swandaru bukanlah seorang yang jahat, tetapi sikap angkuh, jumawa dan meremehkan orang lain yang melekat pada dirinya selama ini ternyata berakibat sangat buruk. Perasaan bahwa dirinya tidak terlawan telah menuntunnya untuk berbuat apapun yang ia mau, sekedar untuk memuaskan nafsu yang sebenarnya tiada batas tepi. Kini ia terjatuh dalam jurang penyesalan yang teramat dalam seolah tiada dasarnya.

Tetapi apakah dengan perenungan dan introspeksi diri itu Swandaru akan segera berubah menjadi suami dan manusia yang baik dan berbudi? Akankah ia kemudian bisa mendarma-baktikan seluruh waktu dan kemampuannya hanya untuk keluarga dan kebaikan sesama?

Tidak ada yang bisa menjamin!

Bahkan meskipun tahapan introspeksi itu di tilik oleh saudara tuanya yang mumpuni dalam sikap hidup dan melakukan semuanya dengan tulus! Bahkan meskipun tahapan itu di dampingi oleh seorang istri yang sudah mengikhlaskan atau mengorbankan masa depannya demi kebaikan suami yang ternyata masih penuh ambisi!

Tidak ada yang tahu pasti..

Untuk membuat sebilah keris, maka sepotong besi memang harus dibakar dan di bentuk. Besi itu bisa saja menjadi sebilah keris pusaka yang ampuh, namun sangat mungkin pula menjadi sebilah parang pemotong ranting belaka.

Sebuah perjalanan memang harus ditempuh !

Adakah jalanan di depan mulus tanpa rintangan yang menghadang ? Ataukah onak duri lebih mendominasi langkah-langkah seorang Swandaru Geni?

Sekali lagi, tidak ada yang tahu pasti, inilah misteri..


Salam,

No comments:

BSG - BAB.V - AUP - Babak-16

BALADA SWANDARU GENI Bab V: Ajaran Untuk Pulang Babak – 16 Sebenarnyalah, malam hari itu menjadi sebuah malam yang tidak terlup...