Friday, June 30, 2017

JEJAK YANG TERPILIH - Day-27

#NulisRandom2017
JEJAK YANG TERPILIH
VOLUNTEER
Day-27


“Gak penting sih om, cuman saya teringat dengan sepupu saya yang pernah mengkonsumsi dan ketagihan barang terkutuk itu. Rehabilitasi tidak bisa memulihkan dia, masa depannya hancur dan membawa luka dalam keluarga”, - jawab Andy dengan suara dalam.
“Siapakah nama sepupumu itu dan dimana dia An, mungkin aku tahu?”, - tanya om Hardy serius.
“Oh, namanya David om, tetapi ia tinggal dan kuliah di Manchester - UK, saya pernah tinggal bersamanya selama 2 tahun. Saat terakhir ia sudah tidak mempunyai semangat belajar ataupun semangat hidup”
“Saat terakhir?”
“Ya, dia sudah meninggal setahun yang lalu om”, - suara Andy terdengar semakin dalam - ,”Saat itulah saya memutuskan kembali ke Surabaya dan merasa gagal dalam menyelamatkan adik sepupuku dari barang terkutuk itu. Sesungguhnya ia seorang pemuda yang baik dan pandai, hanya saja pengaruh barang itu begitu kuat mencengkamnya”
Sejenak suasana menjadi hening, mereka ikut merasakan gejolak hati Andy yang pastilah di penuhi kekecewaan yang sangat atas kejadian yang menimpa adik sepupunya.
“Karena itu om”, - Andy melanjutkan kalimatnya - ,”Adalah kebetulan bahwa sekarang saya bertemu om Hardy dan om Dony dari BNN. Saya sangat mendukung pemberantasan narkoba di tanah air ini, seandainya ada yang bisa saya lakukan untuk membantu kegiatan di BNN, dengan suka-rela saya akan lakukan!”
“Ah, sungguh membanggakan”, - sahut om Hardy dan om Dony hampir berbarengan.
“Saya serius om, mungkin saya tidak bisa membantu banyak. Akan tetapi kalau ada bagian dimana saya bisa berpartisipasi untuk pemberantasan narkoba ini, saya merasa sangat siap”, - terdengar suara Andy mantab.
“Andy, om sangat menghargai pernyataanmu itu. Adalah penting menghimpun generasi muda untuk memerangi barang terkutuk itu. Ada beberapa wadah yang dapat kita manfaatkan, nanti kita akan bertemu dan bicarakan lagi dengan lebih detail”, - suara om Hardy terdengar antusias.
Malam terus merangkak sementara mereka masih melanjutkan pembicaraan.
Beberapa kali om Hardy dan om Beny menyatakan kekagumannya kepada mereka bertiga yang ternyata menguasai ilmu bela diri dengan cukup matang.
“ Mafia narkoba ini mempunyai jaringan yang cukup luas dan sel-selnya bertebaran dimana-mana. Ketika kami mampu menumpas sebuah jaringan tertentu, ternyata telah tumbuh sel-sel baru dengan cepat dan tidak kalah berbahayanya”, - om Hardy berbicara panjang - ,”Karena itu kalian bertiga harus benar-benar berhati-hati. Aku khawatir mereka mengenal kalian dan suatu ketika berniat balas dendam. Ini hal yang benar-benar harus kalian perhatikan”
Sambil memberikan pandangannya, om Hardy membagikan kartu nama-nya kepada ketiga pemuda itu.
“Jika ada apa-apa di jalan, tolong jangan sungkan untuk menghubungi om Dony atau aku”, - suara om Hardy terdengar serius.
“Siap om”, - jawab ketiganya hampir bersamaan.
Meski tidak terucapkan lebih lanjut, akan tetapi di benak ketiga pemuda itu telah tertanam sebuah niat untuk ikut serta memerangi jaringan narkoba di negeri ini. Perkenalan dengan om Hardy dan om Beny seolah telah mengikatkan sebuah benang akan terlibatnya mereka dalam sebuah petualangan yang seru dan penuh ketegangan di kemudian hari.
Salam,

No comments:

BSG - BAB.V - AUP - Babak-16

BALADA SWANDARU GENI Bab V: Ajaran Untuk Pulang Babak – 16 Sebenarnyalah, malam hari itu menjadi sebuah malam yang tidak terlup...