Friday, June 30, 2017

JEJAK YANG TERPILIH - Day-26

#NulisRandom2017
JEJAK YANG TERPILIH
Kapten Hardy - BNN
Day-26

Peristiwa malam itu membuat hubungan Bian, Lukita dan Andy Ho menjadi semakin akrab. Sementara om Dony pada keesokan paginya menelpon dan bahkan telah mengundang mereka bertiga untuk bukber pada malam harinya.
“Jangan lupa ya Bian, ajak Lukita dan Andy”, - pesan om Dony.
Lokasi untuk bukber alias makan malam itu terletak di pinggiran kota dimana terdapat kolam pemancingan ikan. Dihari-hari biasa, pengunjung biasanya melakukan kegiatan memancing dahulu yang hasilnya kemudian di masak dengan beberapa menu sesuai pilihan. Menu ikan gurame bakar atau ikan bumbu pesmol menjadi andalan rumah makan ini.
Tetapi di bulan Ramadhan ini nampaknya kegiatan mancing di malam hari di tiadakan.
Di pojok kiri, terlihat tubuh om Dony yang jangkung itu melambaikan tangannya yang juga nampak panjang kepada mereka bertiga. Rambut om Dony kini di kuncir di belakang sementara senyumnya yang lebar seolah semakin menunjukkan betapa hidung om Dony benar-benar sangat mancung mirip burung betet.
Di sebelah om Dony, duduk seorang pria bertubuh sedang dengan wajah yang cerah. Rambutnya sudah di tumbuhi dua warna tetapi nampak tebal dan sehat dengan sisiran di belah samping. Ia segera berdiri dan menyambut ketiganya.
Om Dony memperkenalkan mereka.
“Ini adalah Kapten Hardy, beliau atasan saya di BNN – Jawa Timur ini”, - kata om Dony.
Dimata ketiga anak muda itu, Kapten Hardy merupakan pribadi yang ramah dan cenderung mau mendengar perkataan dan saran orang lain. Tidak jarang ia mengeluarkan ‘joke-joke’ segar sehingga suasana menjadi sangat cair. Tipikal pejabat semacam Kapten Hardy ini agaknya yang menjadi idola banyak orang sebagaimana banyak di sebut-sebut di social media.
“Saya sudah mendengar beberapa hal tentang Kapten Hardy dan sesungguhnya saya termasuk follower Kapten di Twitter”, - kata Andy Ho.
“Benarkah?”, - Kapten Hardy tertawa - ,”Tapi Andy, dan juga Bian serta Lukita, tolong jangan panggil aku dengan sebutan Kapten. Sebagaimana om Dony, panggil saja aku om Hardy. Rasanya terdengar lebih enak dan membuat aku lebih leluasa dalam bersikap terutama dengan anak-anak muda seperti kalian bertiga”
Malam itu om Hardy bercerita tentang kejadian kemarin malam dimana ketiganya kemudian terlibat dalam penangkapan beberapa orang yang ternyata adalah anggota sindikat narkoba.
“Sebenarnya kemarin malam itu aku hanya minta om Dony untuk membuntuti kedua pria yang selama ini berhubungan dengan Rudy teman kuliah Lukita itu. Akan tetapi nampaknya keadaan berkembang tidak terduga dan om Dony bersama kedua kawannya menutuskan untuk menangkap mereka berempat saat itu juga”, Om Hardy bercerita sambil membasahi tenggorokannya dengan es jeruk melalui sedotan.
“Ternyata ada hal yang luput dari perhatian kita, dua orang pria yang berhubungan dengan Rudy itu justru dalam pengawasan oleh komplotan mereka. Sehingga ketika kita akan tangkap, ternyata om Dony harus menghadapi bukan lagi 4 orang melainkan 7 orang. Untunglah kita berhasil menangkap 4 orang meskipun Rudy ternyata harus tewas. Sesungguhnya tiga di antara mereka sangatlah tangguh. Seorang anggota kami sekarang masih dalam perawatan instensif di RS Bhayangkara, sementara seorang yang berkumis tebal yang telah diselamatkan Lukita keadaannya kini sudah membaik”
“Luk, pria berkumis itu namanya om Lukman dan dia titip salam serta rasa terimakasih yang tidak terhingga kepadamu”, - sambung Om Hardy -,” Dia sungguh heran dan bercerita kepadaku, bagaimana mungkin seorang gadis cantik sepertimu bisa melakukan tendangan miring yang mematikan itu?”
Wajah Lukita terlihat semburat merah karena malu, tetapi dengan cepat sikap tomboy-nya muncul.
“Itu karena aku rajin berdoa om”, - sahutnya cepat.
Mereka yang mendengar jawaban Lukita itu tidak bisa menahan tertawanya.
“Sesungguhnya, tangkapan kemarin malam itu termasuk yang terbesar dan merupakan prestasi bagi kami di BNN Jatim. Apalagi Bian telah dengan berani menunjukkan aksi heroiknya sehingga mobil yang di dalamnya berisi banyak bukti itu dapat kita sita”, - kata om Hardy sambil menatap Bian.
“Ah, itu spontan saja om”, - Bian berusaha menjawab sewajarnya.
Tetapi sementara mereka berbicara, Kapten Hardy menangkap ada sesuatu yang hendak diungkapkan oleh Andy. Hanya saja Andy terlihat ragu-ragu dan menunda-nunda.
“Andy, nampaknya ada sesuatu yang menganggu hatimu dan ingin kau sampaikan. Jangan sungkan An, ada apakah? “, - kata Om Hardy langsung ke Andy.
Andy nampak sedikit terkejut sehingga gelagapan.
Salam,

No comments:

BSG - BAB.V - AUP - Babak-16

BALADA SWANDARU GENI Bab V: Ajaran Untuk Pulang Babak – 16 Sebenarnyalah, malam hari itu menjadi sebuah malam yang tidak terlup...