BROKER TINGKAT DEWA
Teorinya, musuh utama dalam ber- trading adalah diri kita
sendiri. Menata kestabilan psikologi adalah hal tersulit bahkan bagi mereka
yang sudah trading belasan/ puluhan tahun dan bergelar Master.
Anehnya, ada saja teman yg senantiasa melihat sisi buruk/kekurangan
trader lain dan mengabaikan perbaikan dalam diri. Dalam benaknya, mungkin dia merasa
sudah teramat sukses, mengetahui segala hal tentang trading dan memiliki semua
hal yang terbaik.
Sementara ia juga melihat disekitarnya banyak trader lain
yang bergelimpangan, berdarah-darah bahkan binasa. Karena itu ia bersuara.
“Pilih broker yang terbaik atau anda akan binasa!”, -
teriaknya membahana.
“Gak ada ceritanya orang berbagi ilmu dengan gratis di hotel
bintang lima dan bahkan mengeluarkan ratusan juta. Itu pasti modus!”, - ia
berteriak keras yang sebenarnya hanyalah mengeluarkan suara hatinya sendiri.
Sayangnya, posting atau teriakan keras dengan nada nyiyir,
ketawa-ketiwi sambil merendahkan orang lain itu sama sekali tidak meraih
simpati dan justru sebaliknya, eneggg. Dari balik kacamatanya ia selalu melihat
bahwa meskipun sekedar silaturahim (bukan workshop/ajakan untuk gabung under IB
seseorang), tetapi jika di acara itu terdapat spanduk/ banner dari sebuah Broker yang ia ‘anggap’
abal-abal, maka semua orang yg ada disitu adalah bodoh, dungu dan pantas
ditertawakan.
Ibaratnya, ia menganggap merokok itu haram dan tidak sehat
karena pasti menyebabkan sakit dan kematian. Maka jika ada sebuah event
olah-raga (mis. Bulutangkis) yang di sponsori oleh produsen rokok, dengan mudah
dia akan menganggap bahwa semua yang hadir dan terlibat disitu adalah bodoh, dungu
dan pantas direndahkan. Mereka semua telah salah arah dan menuju jalan
kematian. Tak hanya sponsorshipnya yang salah dan menuju jalan kematian, melainkan
juga atlet, wasit, panitia dan bahkan penontonnya.
Ia mengabaikan fakta bahwa kematian bisa saja diakibatkan
oleh hal lain, seperti kecelakaan, digebuk orang karena mencuri ataupun karena keselek
biji salak.
Hiikkkkkksss..
Jika kita trading dengan modal Milyard-an rupiah atau puluhan-ribu
dollar, maka kita memang wajib memilih broker yang terbaik. Tetapi jika seorang
pemula/atau bahkan yang sudah lama trading dengan modal cekak yang hanya puluhan/ratusan
dollar, apakah kita harus mati-matian mencari broker nomor 1 di dunia, dimana
untuk registrasi dan apalagi deposite/withdrawal saja susahnya minta ampun
(karena gak bisa pakai bank lokal dll).
Ibaratnya, sewaktu turun di stasiun Tugu kita kepingin makan
ke Gudeg-nya Yu Jum di daerah Wijilan. Nah, dia saran bahkan wajibkan harus
pakai kendaraan Roll-Royce atau minimal Mercy! Pengalaman dia yang pernah kecelakaan
saat mengendarai Honda, Toyota, Mitsubishi dll, membuatnya mengeluarkan vonis
bahwa semua jenis kendaraan selain Roll Royce dan Mercy adalah abal-abal!!
Padahal bisa saja waktu kecelakaan dulu, sesungguhnya ia
belum mahir cara mengemudi kendaraan. Hanya saja ia sudah mengambil kesimpulan
baku, bahwa semua yang bukan Roll-Royce atau Mercy itu adalah Odong-odong.
Teriakannya keras menyakitkan telinga karena nadanya sumbang.
(belakangan mungkin kita akan tahu dan tersadarkan bahwa
ternyata ia adalah agen penjualan Roll-Royce dan Mercy, ah hebaattt…)
“Om, kalau saya pakai broker no. 1 tingkat Dewa itu apakah dipastikan
profit?”,- tanya seorang teman.
“Ehmm…..nganu…nganuuu…”
Ahh…seduhan kopiku nganggur…ini tgl 9 Dzulhijah, hari yg
baik untuk berpuasa karena dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang
akan diampuni Allah SWT. Semoga ini bukan ghibah…
Salam,
No comments:
Post a Comment