BALADA
SWANDARU GENI
Bab VI: PENUTUP
S I S I P A N
Selamat malam, sugeng dalu dan mohon ijin kangmas, mbokayu… J
Malam ini adalah malam menjelang Tahun Baru Hijriyah, atau masyarakat
kita lebih mengenalnya sebagai malam 1 Suro. Ada banyak makna yang terkandung
dalam bulan Suro yang diyakini mengandung nilai-nilai filosofis yang patut
dikerjakan dan di teladani.
Kita tidak akan membahas itu, kita hanya akan membahas bahwa malam 1
Suro ini adalah saat yang sangat tepat untuk mengakhiri perjalanan Swandaru
Geni. Ya, menjelang tengah malam nanti saya akan posting babak terakhir dari serial
Balada Swandaru Geni. Malam 1 Sura adalah saat yang tepat bagi Swandaru untuk
melakukan Hijrah kearah dan tempat yang lebih baik hehe… J
Sejak awal tulisan yang dimulai bulan Februari 2017, BSG terdiri dari
5 Bab Isi dan 1 Bab Penutupan, 107 Babak serta 300+ lebih halaman. Rasanya
sudah layak di jilid dan dibuat sebuah bundle buku sebagai hard-copy sehingga saya berencana akan mencetak dan
menjilidnya.
Jikalau ada para sanak kadang yang berniat untuk memilikinya, mohon
info agar bisa dikerjakan sekaligus. Gratis tis tiss…hanya mengganti biaya
cetak dan penjilidan.
Atau bahkan jika ada teman2 yang memiliki bisnis percetakan dan bisa
mengerjakannya, saya malah bersyukur dan mohon bantuannya agar saya tidak repot
hehee… J
Saya sungguh mengucapkan ribuan terimakasih atas waktu dan kesediaan
para sanak kadang yang berkenan membaca tulisan BSG ini hingga selesai. Mohon
maaf atas banyaknya kekurangan disana-sini serta ungkapan canda tawa di kolom
komentar yang kadang terasa berlebihan… J
Semoga cersil Nusantara semakin Berjaya.
Salam,
Ries
2 comments:
Ki Pudjo, saya mau... Bagaimana caranya? Kapan ki Pudjo berkenan membuat tulisan lagi..? Kalau harus menggantikan kreasi dgn harga yang pantas, saya pikir banyak yang bersedia...
Ki Pudjo terima kasih sudh menghadirkan ceritayang sangat bagus saya sangat teetarik dengan cerita selanjutnya bila berkenan untuk melanjutkan cerita Agung Sedayu dimana banyak penulis yang melanjutkan cerita Agung Sedayu banyak yang tidak tuntas dan saya makin penasaran, saya yakun Ki Pudjo mampu untuk menulis perjalanan Agung Sedayu dalam keprajuritan bisa berakhir dengan ending yang menggembirakan. Pangaputen maturnuwun.
Post a Comment