kemarin malam aku bermimpi
uang 11 digit itu sudah ada direkeningku
rumah maha luas itu sudah kumasuki dengan rasa haru
bisnis dan anak2-kupun bertumbuh dengan pencapaian terbaru
ada bidadari yang tersenyum menyambutku
ada binar terang yang terus mengeilingiku
semua keinginan seolah telah mewujud
dalam bingkai keinginan yang telah tertuang dalam angan dan doa2ku
tadi malam karena tidak mimpi lagi, aku merenung
betapa lemah diri ini dihadapanMu
bersimpuhpun serasa masih terlalu tinggi
disisa umur ini, mampukah kujangkau ampunan dan rahmatMu?
kubungkus doaku dengan niat dan ketulusan
tetapi pikiranku masih digelayuti nafsu belaka
ketika doa masih tercampur pikiran kotor duniawi
masihkan Engkau berkenan mengabulkannya?
mimpiku telanjang, penuh ketidaksadaran
tak terbungkus niat ataupun nafsu duniawi
tetapi kuperoleh apa yang kuminta dalam doa
sayang, hanya di alam mimpi…..bukan kenyataan
“mungkin tindakanku masih belum mencerminkan keinginan seperti dalam angan & doaku
juga niat baik dan ketulusan masih sebatas untuk kepentingan diri dan keluarga”
“mungkin alam bawah sadarku belum tersetting selaras dengan keinginan dan doa2ku
sehingga alam masih enggan merealisasikan mimpi2ku dalam kenyataan”
aku masih mencari
adakah rahasia yang masih tersembunyi?
Ikhlas?
salam ikhlas,
Ries
Thursday, August 16, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
BSG - BAB.V - AUP - Babak-16
BALADA SWANDARU GENI Bab V: Ajaran Untuk Pulang Babak – 16 Sebenarnyalah, malam hari itu menjadi sebuah malam yang tidak terlup...
-
“ Aku kira memang ini Glugut Pring Wulung “, - Ki Widura menjawab meskipun dengan sedikit ragu,” – memang gejala yang muncul masih belum n...
-
BALADA SWANDARU GENI Bab IV: Hilangnya Seorang Swandaru Geni Babak – 03 Sementara itu langit di bumi Mataram yang sebenarnya cu...
-
Pagi itu Kademangan Sangkal Putung turun hujan meskipun tidak terlalu lebat, bahkan ketika perlahan-lahan sinar mentari mulai menampakkan ...
1 comment:
aku menari dan tersenyum di atas hamparan padang rumput hijau
aku menagis dan terhempas dalam ruang dinding batu dingin
ternyata ...
semua hanya mimpi
wahai jiwa
bangunlah
Post a Comment