Saya yakin sebagian dari kita paling tidak tahu, atau bahkan pernah mengalami hal2 yang bersifat gaib. Sewaktu kecil, saya ingat sekali pernah beberapa kali ikut ‘permainan’ orang dewasa, yaitu bermain Jailangkung.
Permainannya di tengah ladang terbuka dan diwaktu tengah malam pula. Proses pemanggilan roh dilakukan oleh tetua kampung/ orang yang kita anggap pintar meski bukan Kiai. Layaknya, roh yang dipanggil akan merasuk pada benda bikinan kita yang dibuat menyerupai orang2-an. Tetapi, bila proses pemanggilan roh tidak lancar, alih2 merasuki orang2-an yang kita sediakan, roh ini bisa menyusup pada penonton di sekitarnya.
Akibatnya, penonton yang kesurupan tersebut berteriak-teriak serta meronta-ronta tanpa kendali. Sang tetua kemudian membaca doa2 atau mantra2 yang kemudian ditiupkan dengan keras ke wajah penonton yang kesurupan tadi. Selesai!
Permainan pemanggilan roh dilakukan lagi (yang biasanya bermaksud untuk menanyakan “Nomor Undian” untuk arena berjudi)
Tidak disangka, setelah kurang lebih 25 tahun berlalu, minggu lalu saya menjumpai peristiwa kesurupan ini lagi.
Pagi hari saya berbicara dengan supervisor saya, yang melaporkan bahwa akhir2 ini meski bisnis baik tetapi perasaannya kurang enak, seolah ada yang mengganggunya (tetapi dia juga tidak tahu itu apa). Saya mencoba menenangkannya bahwa semua akan baik2 saja sepanjang dia juga berprasangka baik. Tetapi jika dia terus memikirkan hal2 yang mengganggunya dan tidak baik itu, maka saya jamin hal yang tidak baik itu akan muncul dengan segera. Saya memang mencoba menerangan hukum2 dalam LOA (Law Of Attraction) dengan bahasa sesederhana mungkin. Dia sih kelihatan manggut2, tetapi saya tahu bahwa dia belum bisa menerima nasehat saya dan tetap gelisah. Bahkan dia minta dan berharap kalau bisa dipindahkan ke divisi lain asal tidak disini.
Siangnya sekitar jam 14.00 - ketika saya sedang dijalan – supervisor saya ini telpon dan bicara dengan gugup. Katanya ada karyawan dapur, yang tadinya bekerja tanpa ada keluhan apa2 tiba2 berteriak-teriak keras, meronta-ronta tanpa kendali dan bahkan menyerang siapapun yang mendekat. “Dia kesurupan mas, bagaimana ini?”., kata supervisor saya ini dengan gugup.
“Wah…..ini hukum LOA sedang berlaku” pikir saya.
Sebagai umat muslim, saya memang percaya bahwa hal2 gaib itu ada. Tetapi pada saat yang sama, saya juga meyakini bahwa sepanjang kita mampu menjaga keteguhan iman dan kebersihan pikiran, maka kita tidak akan terganggu.
Memang, setelah kita sadarkan, ketahuan bahwa karyawan ini mempunyai masalah keluarga yang cukup pelik. Akibatnya, meski jarang kita pergoki, tetapi karyawan ini sering melamun dan pikirannya cenderung kosong. Saya sndiri tidak bisa membantu menyelesaikan masalahnya. karena ini terkait dengan orangtuanya.
Subhanallah…kita sedang diuji.
“Makanya, jangan sering berpikiran dan berperasaan negative. Hal2 kecil seperti ini mestinya justru tambah memperkuat iman maupun kemampuan kita dalam mengarungi kehidupan/ pekerjaan. Saya kira kita harus menguatkan bisnis ini dan tidak boleh menghindar serta memilih tempat lain yang sudah nyaman. Bekerja itu harus ikhlas, tidak boleh menghindari masalah dan memilih yang enak2 saja” kata saya kepada supervisor.
Lepas dari apakah si supervisor saya ini memang peka, ataukah memang hukum LOA bekerja dsini; saya memang berperasaan baik. Bahwa Allah sedang menguji kita dengan hal2 baru agar kita lebih kuat.
“Mudah2an semuanya berjalan lebih baik” bisik saya lirih.
Salam ikhlas,
Ries
Monday, August 6, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
BSG - BAB.V - AUP - Babak-16
BALADA SWANDARU GENI Bab V: Ajaran Untuk Pulang Babak – 16 Sebenarnyalah, malam hari itu menjadi sebuah malam yang tidak terlup...
-
“ Aku kira memang ini Glugut Pring Wulung “, - Ki Widura menjawab meskipun dengan sedikit ragu,” – memang gejala yang muncul masih belum n...
-
BALADA SWANDARU GENI Bab IV: Hilangnya Seorang Swandaru Geni Babak – 03 Sementara itu langit di bumi Mataram yang sebenarnya cu...
-
Pagi itu Kademangan Sangkal Putung turun hujan meskipun tidak terlalu lebat, bahkan ketika perlahan-lahan sinar mentari mulai menampakkan ...
No comments:
Post a Comment