“Lebih baik menjadi orang berhasil karena ide-ide biasa, daripada menjadi orang biasa dengan ide-ide hebat” (MT)
Ada beberapa dan bahkan banyak kata2 bijak yang serupa diatas yang senantiasa mengingatkan saya untuk tidak terpaku disatu titik. Itulah alasan mengapa sudah lebih dari satu bulan saya tidak menulis di blog ini.
Bulan Juni lalu rasanya merupakan bulan yang sungguh penuh warna bagi saya. Mungkin sebagian teman2 tahu bahwa sudah hampir 4-5 bulan ini saya mempunyai bisnis tambahan yaitu memproduksi dan menjual kue donut kentang. Awalnya bisnis Franchise ini operasionalnya saya serahkan ke salah satu family yang memang dia bisa full terlibat di bisnis ini. Saya sendiri cenderung tidak terlibat dan hanya sekali-kali mampir untuk melihat perkembangannya.
Kenyataannya, selama periode itu bisnis ini bisa dikatakan jalan ditempat saja, tidak juga berkembang. Support dari Franchisor-pun bisa dibilang minim, sehingga saudara saya ini seolah-olah pengemudi yang tidak mempunyai peta jalan. Memang, bagaimanapun juga keberhasilan tetap tergantung pada kita selaku Franchisee, apalagi jika merk yang kita usung belum terlalu menasional.
Tadinya saya pikir bisnis ini bagi saya pribadi tidak terlalu menguntungkan dan cenderung lebih banyak ngrepoti. Tetapi terdorong oleh semangat memberdayakan karyawan yang ada (total ada 17 karyawan), saya jadi mengalah untuk kemudian komit bahwa saya harus terlibat secara lebih intens dan pasang target bahwa bisnis ini harus sudah bisa berkembang serta mandiri paling tidak hingga akhir tahun ini.
Dari empat komponen marketing (4 P) yang kita ketahui, maka dua P pertama saya yakini sudah bagus, yaitu; (Produk) kue donut kentang ini enak, empuk dengan topping yang cukup unik. Kemudian (Price), relative terjangkau masyarakat kelas menengah – atas. Kendala utama yang harus serius ditangani adalah 2P yang terkahir, yaitu (Place) dan (Promotion).
Hampir semua UKM memang terkendala di 2P yang terakhir ini. Akibatnya, sayapun ikut muter-muter nyari tempat yang bagus, juga bikin fliers dan brosur2 yang baru yang kemudian kita sebarkan ke konsumen serta promosi ke teman2. Alhamdulillah, dalam 2 minggu ada 2 (dua) Sub Franchisee yang bergabung dan kemudian membuka counter di lokasi yang sangat strategis, yaitu di Pasar Atom dan Alfa Supermarket.
Lebih lanjut, dengan memanfaatkan jaringan teman-teman di SEC (Surabaya Entrepreneurs Club) produk donut kentang kami di shooting JTV dan saya sendiri ikut tayang pada acara talk-show “Kupas UKM” di TV lokal Jawa Timur tersebut (Rabu, 27-Juni-2007). Dalam acara itu saya bersama Bpk. Harry Wibisono (MM HM Sampoerna) dan juga Mas Deddy Hartanto (Dosen UK Petra) yang mengulas tentang display dan packaging.
Wah…pokoknya hari-hari penuh dengan promosi deh…
Hasilnya?
Dalam rentang waktu hampir 1.5 bulan ini terjadi lonjakan penjualan hampir 3-4 kali lipat dibanding bulan2 sebelumnya. Karyawan dapur (yang kerjanya mulai jam 3 pagi) sudah teriak2 tidak kuat – harus nambah orang. Demikian juga bagian delivery terlihat pontang-panting melayani pengiriman ke counter maupun pemesanan2 pribadi.
Tidak ingin terjadi keluhan kelambatan, maka semua tenaga kita manfaatkan untuk kerja dapur serta delivery sambil wawancara calon karyawan baru. Akibatnya, kerja administrasinya menumpuk dan tertunda (wah saya jadi teringat kondisi Negara China; ketika banyak investor masuk dan booming industri, ternyata energy
Masih banyak yang pingin saya tulis terkait pengembangan usaha kue donut kentang ini. Tetapi alarm di hp saya sudah meraung-raung pertanda saya harus jemput anak2 di sekolah.
Meski sibuk tapi asyik…. Sangat menyenangkan, asyik dalam kesibukan….
Salam asyik…
Ries
1 comment:
Hello Pak Pujo,
Saya tertarik dengan franchise donut Pak Pujo, saat ini saya tinggal di Batam.
Biasanya penjual donut kentang yg di batam toppingya hanya gula halus.
Sudilah kiranya bapak mengirim email ke abudiarti@gmail.com tentang product donut bapak dan apakah ada kemungkinan diwaralabakan di Batam.
Thanks,
anik budiarti
Post a Comment