Tuesday, July 24, 2007

Kilas Balik

Tadi malam saya menerima sms dari seorang teman SD (dari kampung asal) yang mungkin sudah hampir 20 tahun lebih tidak pernah bertemu. Teman ini sungguh membuat saya teringat kenangan atas masa kecil yang kemudian bergulir hingga saat-saat menginjak remaja dan bahkan masa2 beberapa tahun berselang

Masa ketika temanku ini belajar menjadi pawang ular dan selalu menakutiku dengan hewan kesayangannya itu. Yang kemudian mengingatkan saya betapa akhirnya guru yang mengajarkannya menjadi pawang ular itu justru meninggal karena digigit ular piaraannya. Saya teringat betapa nakalnya teman saya ini, tetapi dia juga sangat loyal dan setia kawan. Ketika geng kita bermasalah dengan geng lain, dialah yang pertama kali maju dan berkelahi dengan heroik hehe… :-)

Wah banyak deh,… kenangan atas teman ini. Yang tadinya dia merupakan jagoan kampung - baik karena keberanian maupun ketampanannya saat remaja – juga karena merupakan anak dari keluarga yang serba cukup.
Tapi, tahukah sahabat kenapa dia menghubungi (sms) saya? Alasannya simple dan bagi saya sangat membuat hati ini trenyuh :-( ) dia minta diisikan pulsa hp, karena sekarang sedang tidak ada uang!!

Subhanallah… saya tercenung.

Betapa banyak hal-hal baru dan perubahan dalam hidup ini. Saya sadar bahwa masa ketika kita kecil, tidak selalu dapat mencerminkan akan jadi apa ketika kita dewasa nantinya. Mudah2an kita tidak sampai terlambat untuk senantiasa waspada dengan semua langkah2 kita. Betapa kita harus benar2 mempersiapkan anak2 kita dan membekalinya dengan sebaik mungkin.

Saya tidak ingat kapan puisi dibawah ini saya tulis, mungkin 7-8 tahun silam. Ketika itu hati sedang gundah karena pekerjaan yang belum mapan, dan berharap datangnya perubahan;


QUOTE

hidup sungguh penuh ujian dan pasang surut
aku takut akan terlarut
aku takut ikut terhanyut
andai… tak ada pilihan dalam hidup

mengapa…..?
saat hati penuh gelora taqwa, justru bisnis serasa rentan tiada makna?
mengapa…..?
saat gejolak kerja begitu membara, justru terlalu sering kita meninggalkan kuwajiban2 atas-Nya?
andai… hati nurani dan emosi senantiasa berjalan beriring bersama

ya Robb-ku….
begitu banyak airmata penyesalan yang hamba tumpahkan
begitu banyak pula ampunan dan rahmat yang Engkau limpahkan
andai….. hamba tahu kapan waktuku

UNQUOTE

Saya yakin, pertanyaan dan pernyataan semacam puisi diatas ada banyak tertanam di benak para sahabat. Terlebih kemudian sudah digemakan oleh group band “UNGU” dalam album religinya (Andai ku tahu).

Kita memang mahluk yang serba terbatas, tersungkur dihadapan kuasa Allah yang tiada batas.

So, what are We proud of?

Salam trenyuh,
Ries

No comments:

BSG - BAB.V - AUP - Babak-16

BALADA SWANDARU GENI Bab V: Ajaran Untuk Pulang Babak – 16 Sebenarnyalah, malam hari itu menjadi sebuah malam yang tidak terlup...