Tuesday, April 21, 2009

" Luck Factor "

“ …..Aku dekat…..Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu” (QS AL Baqarah: 186)

“…… Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu “ (QS Ibrahim : 7 )


Kamis siang, ketika saya sedang dijalan hp saya berdering. Dari nomornya saya tahu ini dari Jogja tetapi saya asing dengan nomor tersebut. Ternyata dari sebuah station radio swasta yang menanyakan alamat rumah saya. Usut punya usut, saya beruntung memperoleh buku gratis (judulnya “DPR UNCENSORED”) karena terpilih dalam kuis sms yang diudarakan oleh radio DELTA FM dalam acara Indonesia Siesta (IS) asuhan Kang Gilang n Shahnaz Haque itu.

Beruntungkah saya? Apakah ini cuman kebetulan?

Buku dengan judul diatas adalah karangan Richard Wiseman dan baru sekitar sebulan yang lalu saya sentuh dan selesaikan membacanya. Padahal buku itu sudah lamaaa nangkring di rak buku saya nunggu giliran dibaca. Saya memang membeli buku itu karena tertarik judulnya, cuman berhubung ada buku lain (yang lebih menarik) maka ya buku diatas saya kesampingkan dulu.

Bagi kalangan muslim, masih ada perdebatan tentang menyikapi apa yang kita sebut sebagai nasib atau mungkin takdir. Padahal ada dalil yang jelas bahwa :

“ Allah tidak akan merubah nasib seseorang, kecuali orang itu sendiri berusaha mengubahnya”

“ Aku adalah sesuai sangkaan hambaKu “


dan beberapa lagi yang lain…

Nah, saya ingin mengetahui pandangan orang bule ketika mereka berbicara tentang nasib dari buku tersebut. Sebenarnya isinya tidak berbeda dengan buku fenomenal “The Secret” karya Rhonda Byrne (yang bahkan lebih lengkap) intinya disarankan agar kita senantiasa berpikir dan bersikap positif sehingga alam semesta (mungkin mereka sungkan untuk menyebut Alah) akan serentak membantu mewujudkan apa yang ada dalam pikiran kita. Alam semesta akan merespon apa yang kita fokuskan sesuai dengan kaidah2 dalam “law of attraction”

Bahwa nasib sial/ baik sebenarnya mengikuti apa yang menjadi pikiran dan kebiasaan2 kita. Kalau ia menimpa kita itu tidak terjadi secara kebetulan belaka. Penulis sudah melakukan survey selama 8 tahun dan bahkan mendirikan apa yang dia sebut sebagai “sekolah keberuntungan”. Dengan merubah pola pikir dan kebiasaan, maka sangat dimungkinkan orang sial akan mengalami nasib baik (kebetulan2 yang menyenangkan) dan orang selama itu bernasib baik akan semakin sering mengalami kebetulan2 yang menyenangkan itu.

Intisari buku tersebut bahkan sudah di seminarkan oleh Faiz Zainudin (pendiri SEFT – Spiritual Emotional Freedom Technique) dan sudah digabungkan dengan beberapa pendapat ahli yang lain. Selanjutnya disimpulkan oleh mas Faiz bahwa apabila kita ingin senantiasa dilingkupi nasib baik, maka ada paling tidak “three giant steps” yang harus dilaksanakan dalam hidup ini;

- Always being grateful (Bersyukur)
- Share – if possible - at least 20% of your Net income (Sedekah)
- Do your best & Improve Ourselves Continuously



Saya pingin bernasib baik!!

Ketika saya mencet2 hp untuk kirim sms dalam kuis IS itu, saya sama sekali tidak kebayang bakalan menang, wong radio itu skala pendengarnya nasional. Ya, iseng saja..... gak sampai fokus pikiran/ perasaan agar menang (maklum hadiahnya cuman buku, coba BMW... :-) ) atau berharap semesta membantu saya (bahkan – untuk kasus ini – jujur berdoapun tidak).

Tapi koq menang??? Alhamdulillah...

Ada sesuatu yang perlu dipikirkan lebih lanjut tentang hal ini, dan mendatang saya akan tulis yang merupakan kelanjutan dari fenomena ini.


Good-luck,
Ries

No comments:

BSG - BAB.V - AUP - Babak-16

BALADA SWANDARU GENI Bab V: Ajaran Untuk Pulang Babak – 16 Sebenarnyalah, malam hari itu menjadi sebuah malam yang tidak terlup...